Sabtu, 27 November 2010

Pengendalian Infeksi

PRINSIP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
*      Kewaspadaan Standar
*      Kewaspadaan Transmisi

A.    KEWASPADAAN STANDAR
Diterapkan pada semua klien dan orang yang ke fasilitas pelayanan Kesehatan.
KEWASPADAAN STANDAR adalah Rancangan untuk mengurangi resiko penularan mikroorganisme dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dari sumber infeksi

·         KOMPONEN UTAMA
  1.  Mencuci Tangan
  2. Gaun/ apron
  3. M, K, PW (M= masker, K=kacamata, PW= pelindung wajah)
  4. Penempatan Pasien
  5. Resusitasi Pasien
  6. Kebersihan Lingkungan
  7. Benda Tajam
  8. Handscoen
  9.  APP (Alat Perawatan Pasien)
  10. Linen (perlak)

o   Mencuci tangan
  • Setelah menyentuh darah, cairan  tubuh, secret dan barang-barang yang  tercemar
  •  Segera setelah membuka sarung tangan
  • Diantara kontak pasien (setelah kontak pasien dan sebelum kontak pasien yang baru)
  • Sebelum dan setelah melakukan tindakan invasive (operasi)
  • Setelah menggunakan toilet
o   Gaun
  • Melindungi kulit dari kemungkinan terkena percikan ketika kontak dengan darah atau cairan tubuh
  • Mencegah kontaminasi pakaian selama melakukan tindakan yang melibatkan kontak dengan darah dan cairan tubuh.
o   M, K, PW (M= muka, K=kacamata, PW= pelindung wajah)
Melindungi membran mukosa mata, hidung, dan mulut terhadap kemungkinan percikan ketika akan kontak dengan darah dan cairan tubuh.

o   Penempatan Pasien
Isolasi pasien yang memiliki penyakit menular dalam ruangan terpisah/ khusus (isolasi)

o   Resusitasi Pasien
Gunakan penghubung mulut untuk resusitasi mulut kemulut secara langsung

o   Kebersihan Lingkungan
Bersihkan, Rawat dan Desinfeksi (pembasmian hama penyakit) alat dan perlengkapan dalam ruang perawatan pasien secara rutin setiap hari

o   Benda Tajam
Benda tajam yang dimaksudkan adalah jarum suntik
  • Hindari menutup kembali jarum yang sudah digunakan
  •  Menghindari melepas jarum yang telah digunakan dari spuit sekali pakai
  •  Hindari membengkokan, menghancurkan, atau memanipulasi jarum dengan tangan
  • Masukan instrument tajam kedalam wadah yang tahan tusukan dan tahan air


o   Handscoen
  • Bila kontak dengan darah, cairan dalam tubuh, secret, ekskresi, dan barang yang tercemar
  • Bila kontak dengan membran mukosa/ selaput lendir dan kulit yang tidak utuh

o   APP (Alat Perawatan Pasien)
  • Tangani peralatan yang tercemar dengan benar untuk mencegah kontak langsung dengan kulit atau membran mukosa/ selaput lendir
  • Cegah terjadinya kontaminasi pada pakaian atau lingkungan
  •  Cuci dan desinfeksi (pembasmian hama penyakit) peralatan bekas pakai sebelum di gunakan kembali

o   Linen (perlak)
  • Tangani linen (perlak) kotor dengan menjaga jangan terkena kulit atau membrane mukosa Jangan merendam/membilas linen kotor diwilayah ruang perawatan
  • Jangan mengibaskan linen dan melekatkan linen kotor di lantai
  • Segera ganti linen yang tercemar/terkena darah / cairan tubuh


·         HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
ü  Perlakukan pasien dan petugas sebagai Individu yang potensial menularkan dan rentan terhadap  infeksi
ü  Cuci tangan adalah prosedur penting untuk mencegah pencemaran silang.
ü  Gunakan sarung tangan pada kedua tangan
ü  Gunakan APD ( Alat Pelindung Diri)
ü  Gunakan anti septic berbasis alcohol untuk membersihkan kulit
ü  Terapkan prosedur dan cara kerja yang aman
ü  Proses peralatan, sarung tangan dan alat-alat lain dengan terlebih dahulu melakukan dekontaminasi (dikeluarkan), pencucian dan sterilisasi atau desinfeksi (pembasmian hama penyakit) tingkat tinggi sesuai prosedur

B.    KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSIMISI
Hanya diterapkan pada pasien yang dirawat inap di rumah sakit. KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI perlu dilakukan sebagai tambahan kewaspadaan standar.
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI terdiri dari:
1.      Kewaspadaan Penularan Melalui Kontak
Kewaspadan ini dirancang untuk mengurangi resiko transmisi organism pathogen melalui kontak langsung. Kontak langsung dapat terjadi pada kontak kulit dengan kulit dan berpindahnya organisme selama kegiatan perawatan

2.      Kewaspadaan Penularan Melalui Droplet (darah)
Kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi resiko penularan melalui percikan bahan infeksius. Droplet infection terjadi melalui kontak dengan konjugtiva (bagian mata), membran mukosa, hidung,mulut, dahak (sputum)

3.      Kewaspadaan Penularan Melalui Air Borne (udara)
Kewaspadaan melalui air borne (udara) dirancang untuk mengurangi resiko penularan melaui penyebaran partikel kecil ke udara baik secara langsung atau pertikel debu yang mengandung mikroorganisme.

·         KOMPONEN UTAMA
ü  Menjaga kebersihan tangan dan pemakaian sarung tangan.
ü  Menggunakan masker, pelindung pernapasan, pelindung mata (kacamata), dan pelindung wajah.
ü  Gaun (apron).
ü  Pengelolaan linen dan pakaian kotor
ü  Penggunaan peralatan makan.
ü  Pencegahan infeksi untuk pasien yang menderita penyakit yang menular melalui udara.
ü  Pemrosesan peralatan yang aman


C.     PERAWATAN PASIEN DALAM RUANG ISOLASI
1)      Persiapan dan Pemiliharaan Ruang Isolasi
o   Lakukan tindakan pencegahan dengan memberi tanda peringatan pada pintu
o   Sediakan lembar catatan pada pintu masuk ruang isolasi (pemisahan), semua petugas dan pengunjung yang masuk harus mengisi lembar catatan tersebut
o   Pastikan bahwa semua yang masuk ruangan memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap
o   Pindahkan perabot yang tidak penting, sebaiknya perabot yang ada harus mudah dibersihkan dan tidak menahan kotoran tersembunyi atau basah
o   Kumpulkan linen seperlunya
o   Lengkap dengan tempat cuci tangan dan kebutuhan untuk cuci tangan yang cukup
o   Sediakan kantung sampah yang sesuai dengan ketentuan
o   Letakan wadah khusus anti bocor untuk benda tajam dalam ruangan.
o   Usahakan untuk tidak menggunakan alat pribadi dan letakan barang dalam jangkauan pasien.
o   Sediakan alat yang diperlukan tersendiri untuk masing-masing pasien. Bila terbatas, alat yang digunakan oleh pasien lain seluruh alat harus dibersihkan dan didesinfeksi  (sterilkan) sebelum digunakan.
o   Diluar pintu masuk ruangan sediakan tempat untuk menyimpan APD (Alat pelindung diri).
o   Sediakan peralatan kebersihan dan desinfeksi yang dibutuhkan dalam ruangan.
o   Bersihkan ruangan secara menyeluruh setiap hari.
o   Bersihkan peralatan makan dalam air sabun yang hangat

2)      Memasuki Ruangan
o   Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
o   Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis alcohol.
o   Gunakan APD (Alat pelindung Diri).
o   Masuk ruangan dan tutup pintu

3)      Meninggalkan Ruangan
o   Dipintu keluar, lepaskan APD (Alata Pelindung Diri) sesuai urutan yakni sarung tangan, kacamata/ pelindung wajah, gaun (apron).
o   Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis alcohol
o   Tinggalkan ruangan
o   Lepaskan masker dengan memegang bagian belakang (bukan bagian depan)
o   Petugas membersihkan diri (mandi) dan menggunakan pakaian dari luar.